Assalamu’alaikum, guys. Sebentar lagi lebaran nih, itu artinya semakin berat bagi kalian yang berusia seperempat abad (aku juga sih hiks) untuk menghadapinya. Sebetulnya lebaran itu merupakan kemenangan bagi umat muslim di seluruh dunia.
Nah, maka dari itu moment pada hari kemenangan ini jangan nodai dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat millenials seperempat abad ini merasa takut untuk menghadapinya.
Takut? Ya! Itu yang ku rasakan selama 3 tahun belakangan ini. You know why? Of course beberapa pertanyaan yang seolah-olah menyudutkan kita. Oh iya, lebaran tahun kemarin aku menghabiskan hari-H dengan menikmati secangkir kopi di pinggir pantai.
Ku awali pagi dengan solat Ied, tradisi sungkeman bersama keluarga inti, dan ke makam, after that aku langsung pergi ke pantai karena malas sekali mau menemui keluargaku yang lain, apalagi menghadapi para tetangga yang sudah mendekati julid. Beberapa pertanyaan atau pun pernyataan yang nggak disukai oleh para millenials seperempat abad adalah :
1. Makanya Jangan Pilih-pilih
2. Kamu Sih Nggak Tahu Diri
3. Itu Lho Anaknya Si Fulan Sudah Punya Anak
Tolong, jangan tanyakan Kapan, Dimana, Mengapa, dan Bagaimana, karena ini bukan sebuah penelitian yang menggunakan 5W 1H, paham nggak sih? Menjadi millenials seperempat abad itu berat. Ya! Berat banget.
Kami para millenials seperempat abad hanya butuh doa, bukan tuduhan bahkan judge. Semakin ditekan, kami semakin merasa beban bertambah. Cukup! Kami masih banyak tanggungan lain, bukannya kami nggak mau melangkah ke jenjang tersebut, kami MAU BANGET.
“Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.”
(Q.S Al-Baqarah: 223)
Kami para millenials seperempat abad masih percaya sama Allah SWT. Takdir, jodoh, rezeki, dan maut itu sudah diatur. Kami juga berusaha, mungkin usaha kami memang nggak ditampakkan pada semua orang.
Millenials seperempat abad juga ingin menikmati moment lebaran dengan suka cita, berkumpul bersama keluarga besar, hadir pada acara open house, dsb. Akankah lebaran tahun ini akan ku habiskan lagi di pantai? Entahlah! Aku lelah dengan pertanyaan itu. Ya Allah dekatkanlah jodohku, amin.
*****
Aamiin.. Sabar ya bg joe dg semua prtanyaan itu. Smga d dekatkan dg jodohnya. Aamiin..
hehehe smoga disegerakan mas 😀 aku juga seperempat abad nih dan ya santai dulu
Amin. Mksh kak hehe
Wah ngeri juga nih, semoga diberikan jodoh mas, btw itu siapa mas di foto thumbnailnya. Ekhemm
Eaaaa mau tau aja wkkwkw, itu sahabatku dr SMA.
Saya menikah pada usia 33 tahun. Telat tetapi harus disyukuri karena penyebabnya adalah sikon. Juga belum diperkenankan Allah untuk beroleh jodoh.
Usia seperempat abad saya malah belum kerja dan sedang merintis jalan sebagai penulis. Malas ditanya soal nikah kalau calonnya saja belum ada. Situasi setiap orang ‘kan beda, tak bisa disamakan atau dibandingkan. Selamat lebaran. Yang penting tetap sehat dan bahagia.
Bukan karena saya tdk mensyukuri. Tapi saya gak suka ditanya2 bahkan di judge. Saya pun yakin bahwa Allah blm mempertemukan saya dgn jodoh saya. Kayak gtw aja omongan org2 dikampung mah.
uwaw
hahaha
aku terdampar pada postingan curcolan yang isinya dari hati banget
yaaa gimana ya
kita sih santai ya, orang lain yang gak santai
hahaha
Wkwkwkkw ketahuan deh klo curcol