“Si Joe ini multi-talent, ya. Apa saja bisa. Main alat musik, public speaking, bernyanyi, menulis, masak, marketing, bahasa Inggris, IT, design, dan keahlian lainnya.”
Beberapa orang yang ku kenal pasti berpendapat demikian. Aku sendiri menyadari bahwa aku memang termasuk salah satu orang yang mudah penasaran dengan hal baru, dan pasti ingin mempelajarinya sampai bisa.
Mungkin orang-orang melihat aku yang sekarang, bukan yang dulu. Perjuanganku untuk bisa menguasai beberapa keahlian sangatlah rumit, guys, tak semudah mereka yang memiliki dukungan penuh dari orang tuanya.
Minimnya fasilitas dan biaya adalah hambatan utama dalam mengasah minat dan bakatku. Mamaku adalah orang yang selalu melarangku ketika aku ingin mengikuti kegiatan non-formal selama sekolah, tapi aku selalu melanggar hehehe.
Akhirnya setelah lulus sekolah, aku merantau dan kuliah di Jogja. Di situlah aku mulai mengasah semua minat dan bakat yang ku miliki. Ku pikir ini semua terlambat, tapi kembali lagi pada pepatah yang mengatakan bahwa tak ada kata terlambat untuk belajar.
Mumpung jauh dari orang tua, aku harus membuktikan bahwa aku bisa mengasah kemampuanku. Selama kuliah, aku pun aktif di organisasi musik kampus, organisasi luar kampus, bekerja partime, modeling, acting, dan beberapa event organizer.
Waktu tidurku saat itu mungkin nggak beraturan karena padatnya aktivitas produktif yang ku jalani. Bersyukur banget bisa belajar segala hal di Jogja yang notabene adalah kota pendidikan. Honestly, kalau dari segi akademik aku memang kalah dengan adikku. Sejak SMP pun aku sadar bahwa otak kananku memiliki kemampuan lebih dibanding otak kiriku, guys.
Berdasarkan pengalaman yang ku alami, aku memutuskan untuk mendukung penuh apa yang diinginkan oleh anakku kelak. Jika memang suka seni, akan ku dukung dengan pendidikan non-formal. Mengapa? Karena pendidikan non-formal memang penting diajarkan sejak dini.
Jadi, ketika anak kita beranjak SMA, pasti akan banyak prestasi yang didapat. Selain itu, pendidikan non-formal atau kursus mampu memudahkan dalam proses seleksi apa pun, seperti paskibraka, duta wisata, dan perlombaan lainnya.
Pertimbangan Sebelum Ambil Kursus
Memangnya pendidikan non-formal apa yang cocok untuk anak kita? Pokoknya banyak banget, guys, namun yang terpenting adalah sesuai dengan minat dan bakat anak, dan juga perlu beberapa pertimbangan khusus sebelum memutuskan untuk mengambil pendidikan non-formal atau kursus.
Daftarkan Sesuai Minat dan Bakat
Sebagai orang tua, kita harus peka terhadap minat dan bakat yang dimiliki oleh anak. Hal ini memudahkan kita dalam memilih pendidikan non-formal atau kursus apa yang akan diikuti. So, jangan sampai salah mendaftarkan kursus untuk anak, ya.
Tentukan Tujuan Kursus untuk Apa?
Jadi, kita juga harus menentukan tujuan kursus yang akan diikuti. Jika memang diperlukan untuk masa depan anak, maka lakukan. Akan tetapi jika hanya formalitas dan nggak sesuai dengan minat dan bakat anak, sebaiknya jangan, karena hanya akan membuang waktu si anak, biaya, dan tenaga.
Memilih Tempat Kursus yang Sesuai
Pilihlah tempat kursus yang memiliki waktu fleksibel, program yang bagus, mentor yang memiliki kapabilitas di bidangnya, dan biaya yang worth it. Pelajari terlebih dahulu mengenai lembaga kursus tersebut supaya kita nggak salah pilih.
Beberapa pertimbangan di atas perlu dilakukan sebelum mengambil pendidikan non-formal atau kursus untuk anak. Jangan sampai kita berpikir bahwa pendidikan non-formal itu nggak ada gunanya, justru banyak banget manfaat yang akan didapat oleh anak, guys.
7 Manfaat Pendidikan Non-Formal Sejak Dini
Selama SMA, aku selalu nggak lolos ketika mengikuti seleksi apa pun, karena minat dan bakatku kurang terasah. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap seleksi pasti akan ada penilaian tersendiri dengan keterampilan yang kita miliki, kan?
Akan tetapi, ketika mengikuti beberapa seleksi saat kuliah, aku selalu lolos karena minat dan bakatku sudah terasah saat kuliah. Aku pernah menjadi finalis Duta Wisata Bantul tahun 2009, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang pencarian bakat di Jakarta, dan beberapa seleksi lainnya.
Jadi, masih mau berkata bahwa pendidikan non-formal itu nggak penting? Hehehe. Ada 7 manfaat pendidikan non-formal yang bisa kita dapatkan, diantaranya adalah :
1. Menggali Minat dan Mengasah Bakat
Pendidikan non-formal atau kursus mampu menggali minat dan mengasah bakat anak. Jika si anak sudah terbiasa sejak kecil, maka ketika beranjak remaja hingga dewasa sudah memiliki bekal yang mumpuni untuk bersaing di dunia luar.
2. Menyeimbangkan Kinerja Otak
Pendidikan formal rata-rata lebih mengasah otak kiri, maka dari itu asahlah otak kanan dengan pendidikan non-formal, guys. Jadi, pendidikan non-formal mampu menyeimbangkan kinerja otak kanan dan kiri, lho.
3. Belajar dengan Santai
Pastinya pendidikan non-formal menawarkan sistem belajar yang santai, sehingga anak lebih betah dan nggak bosan. Proses belajar pun akan lebih menyenangkan tanpa peraturan yang ketat dan tanpa seragam khusus.
4. Melatih Keberanian
Mengikuti sebuah kursus tertentu membuat anak lebih percaya diri. Mengapa? Karena akan memunculkan rasa penasaran terhadap hal yang disukainya, dan akan bertanya kepada mentor yang mengajarnya, di situlah keberanian anak akan terbentuk.
5. Melatih Kreativitas
Proses belajar mengajar pendidikan non-formal sangat berbeda dengan pendidikan formal, sehingga memunculkan kreativitas anak dalam menghadapi sesuatu. Pastinya lebih mudah juga untuk menangkap materi yang diajarkan oleh mentor, karena mentor di tempat kursus itu memiliki cara yang inovatif dan kreatif dalam mengajar.
6. Melatih Anak untuk Produktif
Pendidikan non-formal juga melatih anak untuk terbiasa produktif sejak kecil. Jika si anak sudah terbiasa dengan belajar, maka ketika remaja hingga dewasa akan haus dengan ilmu dan nggak malas untuk belajar dan mencoba hal baru. Bukankah hal ini positif?
7. Kemampuan Kognitif Meningkat
Pendidikan non-formal atau kursus memiliki metode pembelajaran yang berbeda, sehingga mampu meningkatkan intensitas belajar si anak. Ujung-ujungnya si anak akan memiliki prestasi yang signifikan di sekolah.
Banyak banget manfaat dari pendidikan non-formal, kan? Maka dari itu, kita sebagai orang tua wajib mengenalkan pendidikan non-formal sejak dini, guys. Nggak ada ruginya, kok! Bahkan si anak akan menjadi anak yang prestatif nantinya.
Secara psikologi, memberikan pendidikan non-formal pada anak dimulai dari usia pra sekolah (2-5 tahun) dan usia sekolah (6-12 tahun). Tujuannya supaya kebutuhan psikososialnya bekerja dengan baik saat remaja nanti.
Kebutuhan psikososial pada anak diantaranya adalah kebutuhan stimulasi, visual, motorik kasar dan halus, komunikasi, kognitif, emosi dan sosial, mandiri, kreatif, kepemimpinan, dan spiritual. Maka dari itu, pendidikan non-formal sejak dini memang penting banget untuk anak.
Serahkan Saja Pendidikan Non-Formal pada KBL Performing Arts
Nah, buat orang tua millenials seperti kita nggak perlu bingung lagi dalam mencari lembaga pendidikan non-formal untuk anak, karena saat ini sudah ada KBL Performing Arts yang akan memberikan solusi pendidikan non-formal atau kursus anak usia dini.
Emang KBL Performing Arts itu apaan sih, Bang? Jadi, KBL Performing Arts merupakan lembaga pendidikan non-formal untuk memaksimalkan potensi anak di bidang seni, seperti seni vokal, seni musik, seni tari, stage act, dan role model.
KBL Performing Arts memiliki metode pengajaran khusus yang membuat anak menjadi betah, mudah memahami materi, dan mampu memaksimalkan minat dan bakat anak. Seperti yang kita ketahui bahwa seni memiliki banyak manfaat untuk anak.
Kualitas pengajar pun benar-benar diperhatikan di KBL Performing Arts, supaya anak didiknya memiliki pertumbuhan yang optimal dan menguasai materi kursus dengan baik, sehingga mampu melahirkan generasi yang berbakat dan gemilang.
Beberapa pilihan kursus yang ada di KBL Performing Arts adalah kursus vokal, Kursus Musik, kursus tari, stage act, dan role model. Pastinya beberapa kursus seni tersebut memiliki manfaat yang baik untuk anak.
Banyak banget manfaat kursus seni, kan? Yuk, daftarkan anak kita di KBL Performing Arts, karena orientasi yang diterapkan adalah pengembangan tekniknya dan juga mengikuti perkembangan seni dan ilmu terbaru, guys.
Bagaimana dengan biaya pendidikan non-formal di KBL Performing Arts, Bang? Tenang, kalian nggak usah khawatir, biaya pendidikannya terjangkau banget, kok. Pastinya sesuai dengan apa yang kita bayar. Tinggal pilih saja kursus yang mau diikuti yang sesuai dengan minat dan bakat anak.
Masih penasaran dengan KBL Performing Arts? Langsung saja kunjungi website Kbl.co.id dan beberapa media sosialnya agar kita bisa mencari tahu lebih lanjut. Namun, ada hal yang perlu diingat sebelum mendaftarkan pendidikan non-formal, yaitu privacy anak.
Jangan sampai anak kita terpaksa mengikuti pendidikan non-formal tersebut, karena ketika privacy anak sudah terganggu, maka kemungkinan besar anak tersebut nggak akan mendengarkan perkataan orang tuanya.
Oh, iya. Kita juga bisa menyaksikan beberapa event keren yang diadakan oleh KBL Performing Arts melaui YouTube, lho. Nah, untuk agendanya bisa dicek di website-nya, guys.
Keuntungan pendidikan non-formal sejak dini yang akan didapat anak ketika sudah remaja hingga dewasa, yaitu memiliki bekal yang mumpuni, lebih percaya diri, lebih berani dalam hal yang positif, prestatif, dan memiliki nilai plus.
Semoga artikel tentang pendidikan non-formal sejak dini dan KBL Performing Arts ini bermanfaat, ya. Thank you so much for visiting my blog, keep healthy, always be grateful, don’t forget to pray, don’t forget to smile, and see you on my next article.
*****
Referensi :
Hambalie, Hertha Christabelle. 2020. Dari Kecil Sudah Ikut Les atau Kursus, Apakah Baik untuk Perkembangan Anak?. https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/manfaat-dan-dampak-les-untuk-anak/ diakses tanggal 06 Oktober 2020.
KBL. Program Kursus KBL Performing Arts. https://www.kbl.co.id/ diakses tanggal 06 Oktober 2020.
KlikDokter. 2020. Manfaat Les bagi Perkembangan Otak Anak. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636150/manfaat-les-bagi-perkembangan-otak-anak diakses tanggal 07 Oktober 2020.
Sari, Maya. 2016. 10 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. https://guruppkn.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini#:~:text=Berikut%20adalah%20pentingnya%20pendidikan%20anak,tanpa%20bantuan%20orang%20lain%20(mandiri) diakses tanggal 08 Oktober 2020.
Susianti, Santi. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. https://slideplayer.info/slide/1960124/ diakses tanggal 08 Oktober 2020.
Taufiqa, Zuhrah. 2017. Kematangan Anak Masuk Sekolah Ditinjau Dari Aspek Psikologis. https://www.klinikmylovelychild.com/berita/kematangan-anak-masuk-sekolah-ditinjau-dari-aspek-psikologis.post
Softskill itu oentinf, dan agar menjadi orang kreatif itu harus mau belajar segala sesuatu yang baru. Passion boleh ada tp harus belajar yg diluar passion jg. Memang sejak dini harus diajarkan dan diarahkan.. mantap ini tulisannya. Untung ada kbl.coml.id yA lek
Lekkk anakmu pokoknya harus diikutkan pendidikan non-formal sejak dini yess lek
Bagaimanapun pendidikan non-formal ini perlu juga ya, Bang Joe. Semoga semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan non-formal bagi anak-anak sejak usia dini.
bener banget bang hehehe
Pendidikan non formal itu banyak manfaatnya. Sayang nggak semua orang tua menyadari ini. Buat aku, asal anaknya suka, okelah ikut. Orang tua memberikan kesempatan dan motivasi agar anak konsisten menekuninya.
Iya kak benar sekali. Smg banyak org tua yg baca artikel ini yess dan menyadarinya hehe