“Selamat siang, Mas. Mau pesan kopi apa? Btw kok tahu tempat ini, Mas?”

Kalimat di atas membuat saya terkesan dengan salah satu coffee shop yang ada di tengah kebun kopi lereng Gunung Ijen, Banyuwangi. Udara yang sejuk, banyak pepohonan hijau, serta hamparan kebun kopi yang luas membuat saya kembali lagi ke tempat ini. Saya sengaja datang ke tempat ini sebagai salah satu stress release dan burnout yang saya alami.

Google maps membantu saya untuk mengetahui tempat ini, guys. For your information bahwa saya sering banget hunting tempat ngopi dengan suasana yang menenangkan, terutama kopi lokal. Beuh, asli kalian juga akan betah berlama-lama di tempat ini.

Sebetulnya saya bukan pecinta kopi, melainkan hanya seorang penikmat kopi. Bagi saya secangkir kopi itu mampu membangkitkan mood dan memberikan inspirasi. Kopi yang saya suka adalah kopi dengan metode penyeduhan yang populer banget di Vietnam, yaitu Vietnam Drip.

Entah mengapa perpaduan antara kopi dan susu itu mampu membuat saya semakin bersemangat, guys. Kalian juga suka Vietnam Drip nggak? Kalau iya, berarti kita sama dong, hehehe. Boleh lah kapan-kapan kita ngopi bareng di Banyuwangi, karena saya ada beberapa rekomendasi tempat ngopi lokal yang worth it banget, salah satunya Omah Kopi Telemung yang terletak di desa wisata Telemung, Banyuwangi.

#UntukmuBumiku

Perjalanan menuju Omah Kopi Telemung sangat menyenangkan. Saya harus melewati beberapa areal persawahan dan hutan yang mampu memanjakan mata. Udara yang saya hirup pun segar banget karena masih alami dan lokasinya berada di dataran tinggi, guys, which is memiliki suhu yang lebih rendah daripada tempat tinggal saya.

Selain sawah dan hutan, saya juga melewati beberapa perkebunan kopi asli Banyuwangi. Saya bersyukur banget bisa tinggal di Kabupaten yang memiliki banyak sekali keindahan alam yang masih alami. Dari situ saya sadar bahwa sebagai warga negara yang peduli dengan lingkungan dan tergabung dalam komunitas Eco Blogger Squad, saya harus bangga mengonsumsi produk lokal demi meminimalkan dampak perubahan iklim dan wujud #BersamaBergerakBerdaya.

#BersamaBergerakBerdaya

Lalu, apa hubungannya antara bangga dengan produk lokal dan dampak perubahan iklim, Bang? Jadi, ketika kita sering mengonsumsi kopi lokal, maka semakin banyak permintaan pasar untuk produk lokal, kan? Secara langsung atau nggak langsung akan mendorong inovasi dalam negeri untuk menghadapi isu lingkungan, guys, salah satunya adalah penghematan energi.

Nah, bagaimana dengan produk kopi lokal? Sini saya kasih tahu, hehehe. Kopi lokal adalah kopi asli dari daerah tertentu yang dirawat, dipelihara, dan dikelola oleh masyarakat lokal. Sebetulnya yang berpengaruh dalam perubahan iklim bukan kopinya, guys, malainkan aktor yang nggak bertanggung jawab di dalamnya, termasuk pengusaha kopi dari hulu ke hilir.

Apakah pengusaha kopi tersebut salah? Belum tentu. Nggak semua pengusaha kopi salah, yang salah adalah ketika ada manajemen yang mengelola kopi dengan cara yang nggak ramah iklim. That’s why untuk meminimalkan dampak perubahan iklim perlu pengelolaan kopi berkelanjutan berbasis masyarakat yang ramah iklim.

Minimalkan Dampak Perubahan Iklim dengan Kopi Lokal

Memang perlu adanya sosialisasi dan campaign mengenai produk lokal secara kontinyu, supaya masyarakat memiliki awareness terhadap kopi lokal. Lalu, mengapa kita harus gencar mengonsumsi kopi lokal? Karena berdasarkan data dari World Coffee research (WCR), bahwa :

“32 derajat celsius adalah titik kritis yang tidak mendukung pertumbuhan biji kopi. Dalam laporan yang terbit pada 2017, WCR juga menyimpulkan bahwa 47% produksi kopi kini berasal dari negara-negara yang diprediksi akan kehilangan 60% daerah yang cocok untuk bertani kopi pada 2050. Statistik ini menandakan sekitar 28% tanah pertanian kopi terpapar risiko tak bisa ditanami kopi lagi.”

desa wisata telemung

Wah, data di atas menunjukkan kondisi yang meresahkan, kan? Makanya saya menulis artikel ini untuk mengajak kalian semua untuk kembali menikmati kopi lokal. Jadi, ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan ketika menikmati kopi lokal, seperti :

  • Lebih dekat dengan alam
  • Menghargai alam
  • Sadar akan perubahan iklim
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Meningkatkan pendapatan daerah
  • Mengedukasi melalui media sosial

Beberapa poin di atas merupakan keuntungan yang akan kita dapatkan ketika menikmati kopi lokal, guys. Yuk, sudah saatnya kita bersama-sama peduli #UntukmuBumiku, karena fakta dan kondisi lingkungan di Indonesia saat ini sudah mencapai 1,1 derajat celcius untuk peningkatan suhu bumi.

Fakta lainnya adalah berkurangnya hutan yang dijadikan wilayah tambang dan perkebunan kelapa sawit. Apakah kejadian dan aktivitas seperti ini dibiarkan begitu saja? Lalu, siapa yang salah? Dan siapa yang harus bertanggung jawab? Jawabannya adalah kita semua.

omah kopi telemung

Jika aktivitas yang memperparah perubahan iklim terus-menerus dilakukan, maka kita sendiri yang akan menerima akibatnya. Jangan hanya memikirkan cuan semata dalam memanfaatkan alam, namun juga harus memikirkan dampak-dampak negatifnya terhadap alam dan kelangsungan hidup.

Salah satu faktor yang memengaruhi perubahan iklim adalah emisi karbon. Nah, emisi karbon ini berasal dari gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, LPG, bensin, solar, dan beberapa bahan bakar lainnya. Emisi karbon ini memiliki beberapa dampak negatif terhadap perubahan iklim, lho, di antaranya adalah :

\

Dampak Terhadap Lingkungan

Emisi karbon memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, seperti abrasi pantai yang terus meningkat, suhu bumi yang meningkat, curah hujan dan badai meningkat sehingga menimbulkan bencana alam, cuaca nggak stabil, risiko kebakaran hutan meningkat, stress yang dialami oleh satwa liar, dan frekuensi gelombang panas.

\

Dampak Terhadap Kesehatan

Bukan hanya untuk lingkungan, bagi kesehatan pun buruk banget dampaknya, guys. Ada beberapa penyakit yang berevolusi sehingga bisa menjadi penyakit baru. Penularan penyakit lebih cepat melalui air, udara, makanan, dan hewan. Selain itu, pernapasan pun akan terganggu karena kualitas udara yang semakin memburuk.

kopi lokal banyuwangi

Gimana? Masih belum sadar tentang dampak perubahan iklim? Mau sampai kapan? Mulailah dari diri sendiri, lalu tularkan kepada orang lain tentang langkah kecil yang kalian lakukan. Langkah kecil akan lebih baik daripada nggak ada langkah sama sekali.

Sebagai digital creator, tentunya saya juga memiliki beberapa langkah untuk mengajak kalian semua bersama-sama meminimalkan dampak perubahan iklim, seperti menikmati kopi lokal, wisata lokal yang berbau alam, membuat konten tentang alam, mengurangi penggunaan plastik, membeli sesuatu yang dibutuhkan bukan keinginan semata, dsb.

kopi lokal

Beberapa langkah dan tindakan tersebut adalah wujud yang saya lakukan untuk menjaga bumi dan meminimalkan dampak perubahan iklim, guys. Jadi, lakukan dengan tulus dari hati, bukan pencitraan semata. Menikmati secangkir kopi lokal di tengah kebun kopi membuat saya berandai-andai jika diberi kesempatan untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan perubahan iklim. Beberapa peraturan yang akan saya terapkan adalah :

Partisipasi Aktif

Saya juga akan berpartisipasi atas kebijakan yang nantinya saya buat. Bukan hanya menyuruh orang lain, namun saya sendiri harus melakukannya. Saya pun tinggal di bumi yang sama. That’s why saya juga harus berpartisipasi.

Memilih Orang yang Memiliki Kapabilitas

Saya nggak akan memilih orang hanya berdasarkan popularitas semata, melainkan orang yang memiliki kapabilitas lah yang akan menjadi partner saya. Orang berkapabilitas nggak akan memikirkan cuan demi kepentingan pribadi.

Bekerjasama dengan Psikolog

Saya pun akan melakukan kerja sama dengan psikolog. Mengapa? Supaya mereka sadar dan terkadang banyak oknum yang hanya pencitraan demi nama baik, padahal ada yang lebih penting daripada itu, kan? Yaitu bumi.

Educating, Controlling, and Evaluating

Melakukan edukasi secara terus-menerus itu memang perlu dilakukan, namun jangan lupakan juga controlling dari hulu ke hilir. Apakah perlu dievaluasi? Apakah program yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan? Dsb.

Sosialiasi Instansi, Sekolah, dan Kampus

Sosialisasi yang nantinya akan saya lakukan bukan hanya untuk siswa dan mahasiswanya saja, melainkan kepada guru dan dosen di sekolah dan kampus tersebut. Seorang guru harus memberikan contoh bagaimana cara menjaga lingkungan.

Memudahkan UMKM Lokal

Saya nggak akan mempersulit izin ataupun urusan lainnya pada UMKM, saya pun akan menyamaratakan antara UMKM dan perusahaan asing, bukan mengagung-agungkan perusahaan asing. Saya rasa UMKM lebih ramah lingkungan, kan?

Menghilangkan Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan

Ya, saya paling benci dengan yang namanya gratifikasi, suap, dan pemerasan. Maka dari itu saya akan berusaha menghilangkan semuanya dari hulu ke hilir. Orang berkapabilitas akan bisa dipercaya untuk menyukseskan kebijakan yang saya buat.

Tidak Mencampurkan Kebijakan dengan Kepentingan Politik

Saya paling nggak suka ketika ada kebijakan tertentu yang diintervensi oleh kepentingan politik. Bagi saya hal semacam itu nggak profesional banget. Bukan malah menyelesaikan masalah, tapi akan menimbulkan masalah baru.

Perubahan iklim

Begitulah kira-kira langkah yang akan saya lakukan ketika saya memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan terkait isu lingkungan dan perubahan iklim. Gimana? Kira-kira kalian akan membantu menyukseskan kebijakan saya, kan? Saya harap demikian, karena bumi ini adalah milik kita dan tanggung jawab kita bersama.

By the way kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa, nih? Boleh dong tulis di kolom komentar, ya! Yuk, nikmati secangkir kopi lokal untuk meminimalkan dampak perubahan iklim bersama-sama. Semoga artikel tentang meminimalkan dampak perubahan iklim ini dapat memberikan insight positif bagi kita semua dan bisa diterapkan. So, thank you so much for visiting my blog, keep healthy, always be grateful, don’t forget to pray, don’t forget to smile, and see you on my next article.

*****

Referensi

Amanda Katili, Irma Haryadi, Chichi Bernardus, Ilham Faturohman. 2019. Solusi Krisis Iklim Dalam Secangkir Kopi http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/solusi-krisis-iklim-dalam-secangkir-kopi diakses tanggal 30 Mei 2023.

Kuda. 2018. Kopi dan Perubahan Iklim http://kopikopikopi.com/kopi-dan-perubahan-iklim/ diakses tanggal 30 Mei 2023.

Lindungi Hutan. 2022. Emisi Karbon: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi. https://lindungihutan.com/blog/emisi-karbon/ diakses tanggal 02 Juni 2023.