Genap enam tahun sudah aku menjadi mantan mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang memiliki gelar S.Kom (Sarjana Komputer) dan menyelesaikan skripsi tentang game sebagai media pembelajaran interaktif untuk siswa Sekolah Dasar.

Pada skripsi tersebut, aku mengkombinasikan Ilmu Psikologi dan Teknik Informatika. Judul skripsi yang telah meluluskanku adalah Sistem Simulasi Pembelajaran Sains Untuk Siswa Sekolah Dasar Dengan Strategi Komunikasi Dan Tipografi Menggunakan  Pendekatan Machine Side”.

Selama 2 bulan penuh, aku mengerjakan skripsi dengan berbagai macam halangan dan rintangan, namun aku dapat melewatinya dengan baik. Alasan utamaku mengambil konsep multimedia tak lain karena multimedia-lah yang manarik bagiku walaupun konsentrasi kuliahku adalah Sistem Informasi.

Dua Bulan yang Menegangkan

Pada saat itu, banyak sekali yang harus ku pelajari mengenai multimedia. Mengapa? karena selama kuliah, aku belum pernah mendapat mata kuliah tentang multimedia secara detail. Akhirnya aku mempelajari konsep dan coding multimedia kepada teman kerjaku yang kebetulan jurusan multimedia.

Jadi, selama 2 bulan aku fokus belajar dan mengerjakan skripsi karena mengejar target lulus sebelum bayar SPP semester depan. Aku memberanikan diri untuk resign dari pekerjaan partime-ku sebagai waiter di salah satu café demi skripsi.

Setelah melakukan bimbingan beberapa kali, akhirnya skripsiku di terima dan siap untuk maju sidang. Sidang skripsi berlangsung selama 2 jam dan membuatku bangga karena bisa menyelesaikan skripsi dengan penuh perjuangan dan nilai yang cukup memuaskan.

Aku sempat berpikir bahwa seandainya dari dulu belajar tentang teknologi, pasti aku bisa mengerjakan skripsi dengan mudah dan lancar.

Waktu kecil pun orang tuaku selalu melarang untuk bermain game sejenis Sega, Nintendo, dan Play Station. Alasan utamanya adalah keterbatasan dana orang tua untuk membelinya. Padahal nih guys, banyak sekali dampak positif dari game yang berguna bagi skripsiku (tapiii ah sudahlah).

Manfaat Game pada Anak

Bermain game dapat melatih dan menyeimbangkan sensorik dan motorik pada anak, maka dari itu jangan halangi anak untuk melakukan hal yang disukainya termasuk bermain game.

“Sebaiknya jangan melarang anak untuk bermain. Karena dalam batasan normal dan seimbang, permainan punya dampak positif untuk anak.”

Evangeline I. Suaidy, Msi (Psikolog)

Kutipan dari seorang psikolog diatas memang betul sekali, apabila anak dikekang maka sang anak pun akan memberontak dan cenderung tidak memiliki kreativitas. Jadi, biarkanlah anak bermain game, karena ada beberapa dampak positif seperti :

\

Menambah Wawasan

Seorang anak akan memiliki wawasan lebih terutama dalam hal bahasa. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa game yang ada pada smartphone maupun komputer menggunakan bahasa Inggris, sehingga secara tidak langsung sang anak akan mempelajarinya.

\

Belajar untuk Menang

Dampak positif yang kedua yaitu dapat melatih logika dan mampu memecahkan masalah untuk menjadi seorang pemenang. Banyak sekali cara untuk menjadi pemenang, dan sang anak pun akan berimajinasi menjadi tokoh yang sedang dimainkan pada layar komputer dan HP.

\

Memecahkan Masalah

Nah, ini bagus juga guys karena dengan imajinasi dan logika yang dimilikinya, sang anak juga mempelajari bagaimana cara memecahkan masalah dalam sebuah permainan. Dalam hal ini, sang anak juga melatih kemampuan spasialnya yang berhubungan dengan problem solving.

\

Melatih Teamwork

Ada beberapa permainan yang gak hanya dimainkan seorang diri, melainkan harus berkelompok. Jadi, pada kehidupan sehari-hari pun kita dihadapkan dengan aktivitas sosial dengan orang lain, dan salah satu dampak dari game adalah dapat mengurangi sifat egois pada anak.

\

Rasa Bahagia

Tugas dan tekanan belajar di sekolah dapat membuat seorang anak merasa stres. Nah, salah satu alasan dikembangkannya game adalah untuk mengurangi rasa stres yang di derita oleh sang anak. Dengan bermain game, seorang anak dapat merasa lebih rileks dan membuat bahagia.

Yup, kelima poin diatas memang merupakan dampak positif yang akan didapat oleh anak yang suka bermain game. Tentunya dampak positif tersebut sangat bagus ketika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Terlepas dari dampak positif game, mungkin ketakutan akan kecanduan lah yang membuat ibuku melarangku untuk bermain game. Nah, untuk menghindari dampak negatif dari game, ada beberapa langkah yang harus diterapkan ketika anak kecanduan bermain game seperti pada gambar di bawah ini.

Player and Maker

Ngomong-ngomong, ada cara terbaik lho guys untuk melatih sensorik dan motorik anak. Cara tersebut adalah menjadikan anak sebagai player dan maker dalam sebuah game, itung-itung pengenalan teknologi kepada anak hehehe.

Selama ini, kebanyakan anak-anak masih menjadi player dalam hal bermain game. Yuk, coba deh terapkan kepada anak untuk menjadi seorang game maker. Emang caranya gimana bang? Gampang banget guys, daftarkan saja anak kita di DUMET School untuk mengikuti Kursus Pemrograman Komputer untuk anak usia dini. Di DUMET School banyak banget pilihan kursus termasuk “Fun Coding for Kids”. Nah, beberapa ilmu yang akan didapat adalah :

Membuat Game Interaktif

Pastinya dengan program ini sang anak akan lebih kreatif, lebih mudah memahami sesuatu secara audio visual, dan memahami cara menghargai sebuah karya serta dapat memanfaatkannya dengan baik.

Dasar-dasar Program (Game)

Materi kedua adalah dasar-dasar pemrograman pada game agar mengetahui bagaimana sebuah program (game) dapat berjalan dengan baik menggunakan menggunakan baris kode pemrograman.

Melatih Cara Berpikir

Belajar membuat sebuah game sederhana dan mempelajari dasar-dasar pemrograman dapat membuat pola pikir anak semakin terlatih dan menjadi lebih terstruktur, sehingga logika anak semakin bagus.

Seandainya saja waktu kecil aku mengikuti program kursus ini, pasti ketika kuliah di jurusan Teknik Informatika, aku jago dalam hal multimedia hehehe.

DUMET School Ada Kelas Gratis?

Nah, buat kalian yang ingin mendaftarkan si buah hati tapi gak terlalu yakin atau gak terlalu sreg dengan lembanganya? Tenang guys, kalian bisa memanfaatkan salah satu fasilitas dari DUMET School yaitu FREE TRIAL lho. Jadi, dengan fasilitas ini si buah hati dapat mengikuti kelas gratis guys.

Selain kelas gratis, DUMET School juga memiliki tarif yang cukup terjangkau apabila kita mendaftar 2 modul sekaligus, dan nama program ini adalah “PAKET BUNDLING”. Apa sih yang dimaksud dengan Paket Bundling? Yuk, simak gambar di bawah ini.

Wow, luar biasa banget kan program kursus yang ada di DUMET School?. Kursus dilakukan dengan estimasi pembelajaran selama 2 minggu hingga 1 bulan dan sampai bisa. Metode pembayaran pun sangat variatif dengan beberapa pilihan seperti kartu debit, kredit, transfer bank, dan juga cicilan.

DUMET School turut membantu pengenalan teknologi kepada anak melalui kursus. Seperti yang telah kita ketahui bahwa teknologi itu sangat penting bagi kehidupan kita di masa depan. Jadi, pengenalan teknologi pada anak sejak dini itu perlu banget guys, sehingga banyak keuntungan yang prospektif seperti :

w

Mampu Menganalisis Teknologi

w

Menyiapkan Programmer Handal

w

Mampu Menuangkan Imajinasi

w

Memudahkan Segala Aktivitas

Bagiku, pengenalan teknologi kepada anak usia dini itu memang penting, dan yang lebih penting adalah peran orang tua dalam mengenalkan teknologi tersebut. Salah satunya adalah memilih tempat kursus yang terpercaya, akses lengkap, support seumur hidup, dan bersertifikat diknas.

Yup, percayakan kebutuhan pembelajaran teknologi anak usia dini pada DUMET School yang terletak di Kelapa Gading, Grogol, Tebet, Srengseng, dan Depok.

Jadwal kursus yang fleksibel, belajar sampai bisa, gratis mengulang seumur hidup, dan satu murid langsung mulai adalah cara terbaik mengenalkan teknologi kepada anak bersama DUMET School.