Site icon Welcome

Yuk! Bangkit Bersama Yayasan “We Love With Love”

we love with love

We Love With Love – Pandemi memberikan dampak yang luar biasa kepada kita semua. Ada dampak positif dan ada juga dampak negatif. Apakah kita harus tinggal diam dengan adanya dampak negatif? Tentu saja nggak dong. Pastinya kita tetap harus berkembang di tengah pandemi.

Salah satu dampak negatif yang signifikan juga dirasakan oleh para pengrajin, petani, seniman, dan usaha kecil/menengah lainnya. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan potensi yang dimiliki. Apakah bisa meningkatkan potensi sendiri? Tentu saja bisa, tapi alangkah lebih baiknya ada sebuah dorongan dan dukungan dari orang lain juga supaya lebih maksimal, guys.

pengrajin bali

Gambaran di atas membuat Novi Rolastuti berinisiatif untuk membuat sebuah platform yang bernama “We Love With Love” di bawah naungan Yayasan Aku Cinta dengan Cinta. Yayasan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban dan memulihkan perekonomian yang dialami oleh UMKM yang berbasis seni, budaya, pariwisata dan lingkungan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pandemi mengajarkan kita semua untuk mencintai alamnya dan mencintai sesamanya.

Bangkit dan Dukung We Love With Love!

Platform We Love With Love adalah sebuah platform untuk penggalangan dana yang nantinya digunakan untuk mengembangkan potensi para pelaku usaha, dan memberikan support berupa pendanaan, pelatihan untuk meningkatkan skill mereka. Wah, luar biasa, ya?

We Love With Love baru berdiri sejak 2 bulan yang lalu, guys. Adanya yayasan ini disambut positif oleh para pelaku usaha di Bali. Hingga saat ini sudah ada 12 pengrajin dan seniman yang tergabung di dalamnya. Tim dari We Love With Love mendatangi secara langsung untuk menyaksikan perjuangan mereka, serta melihat kondisi bagaimana mereka berjuang.

Jadi, peran dari We Love With Love ini membantu menyebarkan informasi kepada seluruh masyarakat luas. Selain itu, yayasan ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi pengrajin dan seniman di lapangan secara langsung.

Tanggal 16 Januari 2020 kemarin diadakan acara launching yayasan ini melalui live streaming YouTube. Acara launching tersebut disiarkan secara langsung dari bali dengan rangkaian acara Founder’s vision  oleh Novi Rolastuti, Talkshow bersama Novi Rolastuti, Prosesi launching tarian Lampah Nini.

Tarian Lampah Nini ini karya dari seorang Maestro Tari Tradisional Bali Ni Ketut Arini yang berkolaborasi dengan seorang Koreografer Kontemporer Muda I Komang Adi Pranata. Ni Ketut Arini berusia 77 tahun lho, guys. Luar biasa banget dedikasinya, ya? Tarian Lampah Nini menceritakan tentang sebuah Perjalanan dan Refleksi Hidup Manusia terutama pada masa pandemi seperti saat ini.

Tentang Tarian Lampah Nini

Hidup adalah perjalanan. Kita lahir dan tumbuh sebagai pejalan takdir dalam liku hidup yang tak tentu dan tak tertebak. Kita lahir, tumbuh dan berkembang, seperti benih yang dihempaskan angin di atas tanah. Benih-benih itu mulai mengenal dan berkawan dengan sekitarnya. Anak-anak belajar mengucapkan salam, jujur dalam berucap, dan berani dalam bertindak. Pada saat bersamaan mereka bermain seperti lebah-lebah kecil yang sibuk mengitari bunga-bunga. Sang Ibu selalu ada bersamanya.

Memenuhi keingintahuanya tentang dunia dan keajaibannya. Mewariskan nilai-nilai kehidupan.

Tak lama waktu membawa kita pada kedewasaan yang penuh gairah. Ibu tak selalu ada untuknya. Dalam diri kita, tumbuh semacam kuncup keberanian yang belum matang benar. Sudah cukupkah bekal untuk perjalanan panjang ini? Mengapa kita begitu resah untuk masa depan namun dikekang masa lalu?

Mari kita berjalan pada kesadaran. Napas melakukan perjalanannya, darah melakukan tugasnya untuk mengairi diri kita. Sadar bahwa perjalanan kita kadang tak mulus–berliku dan berkerikil. Sadar bahwa kita kadang perlu diam daripada berlari dengan kencang. Sadar bahwa kita bisa tersesat – dan itu tak mengapa. Sebab, kita manusia. Dalam kebimbangan itu, apakah kita bisa kembali? Mampukah kita memaafkan diri yang terlanjur bersalah? Yang kita butuhkan hening, untuk mengembangkan kesadaran. Biarkan kita kembali pada masa kanak kita yang penuh canda. Biarkan kita kembali pada Ibu dan cinta kasihnya.

Oh, iya. Setelah launching We Love With Love akan digelar lelang produk kerajinan, lukisan, kaus dan masih banyak lagi yang hasilnya akan didonasikan kepada para pengrajin dan seniman di Bali yang terdampak pandemi. Yuk, bantu saudara kita dengan cara berdonasi melalui situs www.welovewithlove.com atau bisa juga langsung berbelanja produk lokal Bali.

Semoga artikel tentang We Love With Love ini bermanfaat, ya. Thank you so much for visiting my blog, keep healthy, always be grateful, don’t forget to pray, don’t forget to smile, and see you on my next article.

*****

Exit mobile version