Hamparan perkebunan kayu putih dan jalan setapak yang terbuat dari semen menyapaku siang itu. Cuaca sedikit berawan memberikan rasa nyaman ketika melewati jalan ini dengan pemandangan alam yang begitu asri dan alami.
Aku berhenti sejenak di tepi perkebunan kayu putih dan merasakan udara sejuk khas dataran tinggi. Ku petik selembar daun kayu putih dan ku cium aromanya yang masih alami. Tampak beberapa pohon jambu mete yang turut menghiasi jalanan desa.
Ya! Ternyata aku berada di sebuah kampung yang berada di tengah hutan. Kampung yang memiliki luas 90.2 ha dan penduduk sekitar 357 jiwa ini juga memiliki nilai sejarah yang penuh arti, dan kampung tersebut adalah Kampung Berseri Astra (KBA) Kemuning, Gunung Kidul Yogyakarta.
Silih berganti warga kampung melewati jalan desa yang menghubungkan KBA Kemuning dengan jalan protokol. Tiba-tiba ada salah satu warga yang menyapaku dengan ramah dan senyuman, “Badhe teng dalemme sinten, Mas?” yang artinya mau ke rumah siapa, mas? Lalu ku jawab, “Mau ke KBA Kemuning, Pak?”.
“Oh… lurus aja mas ikuti jalan ini nggak usah belok kanan kiri yah, nanti ada gapuranya kalau sudah sampai,” ucap si Bapak dengan nada ramah. Aku pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor matic-ku melewati hutan jati dan perkebunan kayu putih.
Kurang lebih sekitar 15 menit aku menempuh perjalanan dari jalan protokol menuju KBA Kemuning. Tampak gapura berwarna biru melengkung menandakan bahwa aku sudah sampai di KBA Kemuning.
Lalu apa yang pertama kali ku lakukan? Ya, aku langsung berkeliling kampung dan menikmati tenangnya suasana kampung. Tak jauh dari gapura, aku bertemu dengan seorang pemuda yang menghadang perjalananku dan berkata “Mas, mohon maaf jalan di tutup untuk sementara karena ada acara pernikahan, kalau mau ke telaga muter aja mas,” ucapnya dengan ramah.
Aku pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut. Ternyata aku harus melewati sebuah perkebunan jati dengan udara yang cukup sejuk. Setibanya di telaga, aku melihat sebuah bangunan pendopo yang sangat kokoh. Aku pun memarkir motor tak jauh dari pendopo tersebut dan menikmati keindahan alam sekitar telaga.
Tak ada seorang pun yang ku temui di sekitar telaga, dan aku memutuskan untuk mengunjungi rumah Kepala Dusun Kemuning. Mudah sekali untuk menemukan rumah Pak Kadus karena sudah ada plang yang bertuliskan “Dukuh” yang artinya Kepala Dusun.
Ku ucapkan salam sambil mengetok pintu, dan beberapa menit kemudian Pak Kadus keluar untuk menemuiku. Berdasarkan info yang ku baca melalui tulisan di jendela rumah Pak Kadus, nama Beliau adalah Pak Suhardi. Langsung saja aku memperkenalkan diri bahwa aku adalah seorang blogger dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai program-program yang ada di KBA Kemuning.
Pratama Itu Telah Berubah Menjadi Mandiri
Beliau orangnya ramah dan murah senyum, beliau juga menceritakan awal mula dusun tersebut berubah menjadi Kampung Berseri Astra (KBA). “Sejak 2016 kampung ini di gandeng Astra untuk menjalankan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra, mas. Program ini mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan,” ucap Pak Suhardi.
Banyak sekali perubahan yang dialami oleh Dusun Kemuning semenjak berubah menjadi KBA Kemuning, salah satunya adalah perkembangan pada posyandu lansia dan balita. Awalnya posyandu tersebut termasuk dalam golongan pratama, hingga sekarang sudah berubah menjadi mandiri.
Secara umum, ada 8 indikator yang digunakan untuk menilai tingkatan sebuah posyandu, diantaranya adalah frekuensi penimbangan, rata-rata kader, cakupan D/S, cakupan KIA, cakupan KB, cakupan imunisasi, program tambahan, dan cakupan dana sehat.
Tentunya perubahan yang dialami membutuhkan sebuah dukungan dari pihak lain. Menurut Pak Suhardi, Astra telah banyak membantu pengadaan peralatan kesehatan digital, dan juga adanya bimbingan kesehatan yang dilakukan oleh Dokter Muda UGM.
Kesehatan itu sangat penting, sehingga Pak Suhardi selaku Kepala Dusun harus memberikan contoh yang baik kepada warganya. Aku melihat kran lengkap dengan sabunnya di salah satu sudut halaman rumah, Hal ini bertujuan untuk mengajarkan kepada warga bahwa mencuci tangan itu sangat penting demi kesehatan.
Perlahan-lahan Jalan Menggapai Mimpi Itu Ada
Cerita terus berlanjut, menurut Pak Suhardi, beberapa perubahan juga terasa pada bidang pendidikan di KBA Kemuning yang menyebabkan semangat anak-anak untuk bersekolah semakin tinggi. Aku pun kagum atas cerita yang diceritakan oleh Pak Suhardi siang itu.
Astra juga memberikan beasiswa kepada 35 siswa-siswi berprestasi di KBA Kemuning. Selain itu, Astra juga melakukan pengadaan peralatan sekolah dan melakukan renovasi pada bangunan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) R.A Masyithoh.
Aku berpikir bahwa untuk menciptakan semangat belajar pada anak, perlu adanya bangunan dan fasilitas yang mendukung proses belajar menjadi lebih menyenangkan, karena menurut situs worldbank bahwa 75% anak dilaporkan aktif dalam keseharian mereka seperti bermain di luar, menggambar, bermain musik, menyanyi atau pun bermain dengan alat permainan.
Dari proses renovasi bangunan PAUD dan pengadaan peralatan sekolah di KBA Kemuning, anak-anak diharapkan semakin mudah untuk menggapai cita-citanya dengan semangat belajar yang tinggi, fasilitas yang lebih baik, dan dukungan yang signifikan.
Mudahnya Pemberian Makanan Tambahan Saat Posyandu
Di sela-sela perbincanganku dengan Pak Suhardi, aku melirik ke halaman rumah beliau yang asri dengan beberapa tumbuhan yang tertata rapi. Lalu ku tanyakan apa maksud dari tumbuhan sayur-sayuran yang di gantung dengan wadah paralon.
Beliau menjawab bahwa itu adalah tanaman hidroponik, beliau lah yang membuat sendiri di halaman rumahnya sebagai contoh untuk warga KBA Kemuning. Intinya adalah beliau memberikan contoh terlebih dahulu kepada warga bahwa halaman rumah bisa dimanfaatkan sebagai lahan menanam sayuran dengan konsep hidroponik.
Ada juga beberapa bibit tanaman seperti cabai, sawi, pepaya, dll yang terletak di halaman rumah Pak Suhardi. Tak lama kemudian, tiba-tiba ada salah satu warga yang datang meminta bibit pepaya untuk di tanam di rumahnya.
Mengenai lingkungan, Pak Suhardi selaku Kepala Dusun pun sangat sadar bahwa lingkungan itu harus di jaga untuk anak cucu kelak. Beliau juga sering mengikuti penyuluhan dan pelatihan yang diadakan oleh Astra mengenai pengolahan sampah.
Sejauh ini, KBA Kemuning memiliki program pengumpulan sampah plastik dari tiap-tiap rumah untuk di daur ulang. Ternyata uang hasil penjualan sampah plastik tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada posyandu.
Pelatihan untuk Mendukung Potensi Kemuning
Aku berpikir bahwa dari cerita yang diceritakan oleh Pak Suhardi, KBA Kemuning telah mengalami kemajuan dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Dua tahun setelah berubah menjadi Kampung Berseri Astra, KBA Kemuning memiliki kegiatan yang sangat produktif dalam hal memanfaatkan hasil dari sawah dan ladang.
Beberapa pelatihan dan penyuluhan UMKM pun dilakukan untuk lebih memaksimalkan potensi hasil bumi yang dikemas menjadi makanan dan oleh-oleh. Produk UMKM yang sudah dipasarkan adalah lempeng singkong, talas chip, dan wedang secang.
Tak lama kemudian, datang seorang ibu yang ternyata adalah Istri dari Pak Suhardi. “Sudah tadi, mas? Saya buatkan wedang secang ya?” ucap Istri Pak Suhardi. Aku pun mengangguk sambil tersenyum menandakan bahwa aku ingin mencobanya.
Sepuluh menit kemudian, Istri Pak Suhardi membawa minuman secang sambil berkata “Ini produk UMKM KBA Kemuning mas, kalau ini harganya 10 ribu, kalau yang ini 10 ribu juga mas, Alhamdulillah laku di pasaran mas,” sambil menunjuk beberapa produk UMKM.
Setiap daerah memiliki potensinya masing-masing, termasuk KBA Kemuning yang juga memiliki beberapa potensi wisata, salah satunya adalah wisata telaga dan juga wisata budaya yaitu menari Jawa. Setiap 4 bulan sekali, ada sebuah acara mancing yang dikhususkan untuk para pecinta mancing dari luar daerah KBA Kemuning. Kegiatan ini dapat memberikan pemasukan kepada warga KBA Kemuning karena peserta mancing harus membayar kepada panitia.
Dukungan Astra terus berlanjut untuk meningkatkan kunjungan wisata ke KBA Kemuning, yaitu dengan melakukan pembangunan pendopo lengkap dengan MCK agar telaga bisa lebih dimaksimalkan lagi untuk berbagai macam kegiatan. Ternyata, sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga di pendopo telaga, diantaranya adalah pertemuan, pameran, outbond, dan kegiatan produktif lainnya.
Aku melanjutkan pertanyaanku mengenai harapan Pak Suhardi terhadap KBA Kemuning kedepannya, beliau menjawab “Saya berharap Dusun Kemuning ini bisa menjadi kampung yang mandiri, mas. Alhamdulillah paket wisata yang kami buat dapat membantu perekonomian masyarakat dan meningkatkan kunjungan ke sini.”
Semangat Pak Suhardi selaku Kepala Dusun dapat menginspirasi warganya untuk terus maju dan menjadi kampung yang mandiri. Seandainya semua kampung di Indonesia menjadi KBA, pasti generasi muda dan anak-anak akan semakin mudah untuk menggapai mimpi, mengembangkan potensi, hidup sejahtera, dan memiliki lingkungan yang sehat.
Setapak Jalan yang ku lewati dari jalan protokol menuju KBA Kemuning merupakan sebuah penghubung mimpi antara masyarakat KBA Kemuning dengan dunia luar. Kini, Dusun Kemuning semakin dikenal oleh wisatawan karena memiliki potensi alam dan budaya yang sangat menarik.
Karya nyata Astra dalam medukung kemajuan dan kesejahteraan KBA Kemuning selama 2 tahun ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat Dusun Kemuning, KBA Kemuning telah mendapat 2 kali penghargaan dari beberapa lomba yang diadakan oleh Astra. Berikut sekilas video tentang Kampung Berseri Astra (KBA) Kemuning.
Aku tersenyum kagum setelah bertemu dan berbincang-bingcang dengan Pak Suhardi. Ternyata semua ini perlu adanya dukungan dari pihak lain dan semangat yang luar biasa dari Kepala Dusun demi memajukan kampungnya.
“Monggo, di minum wedang secangnya, mas,” ucap Pak Suhardi yang memudarkan lamunanku. Setelah menghabiskan wedang secang, aku pun meminta izin untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Pengalaman yang sangat luar biasa bagiku karena hari itu aku melewati jalan setapak penghubung mimpi, menikmati wedang secang, melihat keindahan alam, dan melihat karya nyata Astra untuk Indonesia.
Disclaimer
Artikel ini diikutesertakan dalam “Anugerah Pewarta Astra 2018”.
Copyright
Teks : Jovie Candra P., S.Kom
Foto : Jovie Candra P., S.Kom dan Nurul Mutiara R. A.
Referensi
ASTRA. “Anugerah Pewarta Astra 2018”. https://www.satu-indonesia.com/satu/kampungberseriastra. diakses tanggal 27 Desember 2018.
Kementerian Kesehatan RI. “Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu”. hlm 56. https://www.slideshare.net/andromedapahlevi/91736007-pedomanbaruposyandu diakses tanggal 27 Desember 2018.
Molor, Jack. 2013. “Posyandu dapat Digolongkan Menjadi 4 Tingkatan”. http://makalahposyandu.blogspot.com/2013/11/posyandu-dapat-digolongkan-menjadi-4.html diakses tanggal 27 Desember 2018.
The World Bank. 2013. “Infografik: Sekilas Pandang Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia”. http://www.worldbank.org/in/news/feature/2013/09/03/infographic-snapshot-of-early-childhood-education-and-development-in-indonesia diakses tanggal 28 Desember 2018.
jauh juga perjalananmu untuk meliput ini joe. tiap kampung astra ini memiliki ciri lingkungan yang asri ya.
Kebetulan di Jogja lagi ada acara koh, sekalian deh ngeliput KBA hehe iya asri koh
ASTRA emang TOTAL JENDRAL kalo menebar inspirasi dan pemberdayaan masyarakat yak
Totaaaallll banget mbak, keren yah program CSR nya hehe
Jalan masuknya itu lho ngeri-ngeri sedap, tapi kalau sudah deket kampung, pemandangannya bagus pakai banget. Kapan kesana lagi yo mas? haha
Iya keren bgt e
Wah kegiatan di sana banyak banget ya bang. Artikelnya komplit banget, bakalan menang ini pasti. 😀
Amin, msh banyak yg lebih keren dek. Mksh yah sdh mampir
Amazing om. Yogya keren. ASTRA keren 🙂
Iya om istimewaaaa pokoknya hehe
foto covernya mirip kayak sebuah tempat di Bali ya
Iya bang hehe
Ngeliat foto-fotonya berasa sejuk banget ya, Bang. Apa lagi pas nonton videonya. Duh, keren banget. Terima kasih artikelnya yang menginspirasi, Bang. Semoga sukses ya, lombanya. Amin. Salam hangat.
Iya emang sejuk aslinya kok bang hehe
Foto pertama bagus Mas buat selfie selfie. sukses Mas
Iya kng hehe
Kayaknya jumlah penduduk 357 juta jiwa itu keliru deh. Hehe. Penduduk Indonesia 2017 aja 264 juta jiwa.
iya bang typo kwkwkkw
Keren ya kemuning. Udah bisa mandiri dan bikin usaha, Btw MCKnya bersih ya? Mantaps Astra
hehhee iya kak mantab, mksh sdh mampir kak
Malah baru tahu lho kalo ada yang namanya Kampung Astra. Kemuning itu berapa lama dari kota Yogya-nya sih? Bagus juga itu ya. Mengutamakan alam dan asri gitu.
Sktr 30-45 menit bro hehe
Astra memang keren banget ya bang. Gebrakannya untuk mengembangkan kampung2 di Indonesia memang luar biasa menginspirasi. Btw, KBA Kemuning spertinya lumayan lengkap juga fasilitas yg dbangun oleh Astranya ya. Kompliiiitt
Iya bang, keren emang jadinya hehe
masyaa Allah indah banget ya potensi Kemuning ini, cocok banget buat melipir sejenak. Jadi, yg jadi fokus disana Posyandu dan anak2 terutama ya Joe? Selain ecowisatanya? Ah, pengen mampir kapan2. Tengkyu udah menuliskannya yak
Iya mbk t4 nya asyikkkk bgt di dataran tinggi gt mbk hehee cuss mampir ksana mbk
Wah ada sudut cuci tangan segala. Keren ya hidroponik yang tersebar banyak gitu. Kalau begini, desa bisa berdaya walau gempuran dunia maya kian merajalela. Makasih bro dah dikasih video segala. Jadi pengin ke Jogja, tanah leluhur istri 🙂
Wah iya bang seru dsni bang hehe, mksh sdh mampir bang
Ow jadi ini dan disini to. I see. Sukses bang. Mantap. Itu kemuning saya malah belum tahu lokasi tepatnya di mana padahal masih sekabupaten sama kampung halaman. Hehe.
Daerah patuk bro hehe, masuk2 t4 nya e
Aku baru tau di jogja ada KBA kemuning ini, semoga semakin banyak KBA lain lahir dan tumbuh di Indonesia. Good luck ya mas kompetisinya, semoga dapet mobil. Aamiin
Aaahhh mkasih mbk doanya, iya smg di kampungku jg bs jd KBA
weleh ini kapan kak? akika gak diajak cinnn
wkwkwkwk bahasamu kak sumgilll
Wahhh ak belum pernah kesini selama liburan di jogja, kebanyakan ke pantai :(, ternyata ada tempat seperti ini yaaa, makasih mas infonya hehe
Iya ada kak, keren tempatnya adem. klo ke Jogja harus keliling2 Jogja tuh kak hehe.
Semoga dengan adanya Kampung Berseri Astra ini menjadi percontohan untuk kampung-kampung lain di Jogja yang memiliki banyak potensi. Seperti : kampung bakmi dan gerabah (meskipun yang ini sudah ada Kasongan).
Inspiratif.
Iya kang hehhe, mksh sdh mampir kang
Inilah salah satu bukti nyata bahwa masyarakat kita, pada dasarnya mau diajak maju, sejauh ada yang mengarahkan…. secara konsisten dan kontinu.
iya betul sekali kak heheh, apalagi dukungan ASTRA bikin makin keren yah
KmDuh itu pak kadus keren bener mau nyontohin bikin kebon hidroponik..sayah masih dalam tahap niat aja euy…huhuhu
hehe iya kak semangaattttt 🙂
Wah selama tinggal di jogja kok blm pernah kesitu yaaa.. Destinasi menarik nih utk belajar ttg kawasan lingkungan yg asri dan berdaya guna..
Salam Kenal mas, Ghina
Iya kak hehe mksh sdh mampir