Suara bel berbunyi tepat pada pukul 13.00 WIB menandakan bahwa pelajaran telah usai dan saatnya pulang sekolah. Aku dan teman-temanku bergegas pulang kemudian menunggu angkot langganan di depan sekolah. Di dalam angkot, hatiku berbunga-bunga karena aku akan menghadiri les piano perdanaku pada pukul 15.00 WIB.

Sebetulnya, aku bukan lah anak yang pandai dari segi akademik di sekolah. Mungkin, dulu aku termasuk dalam kategori anak yang pemalu, pendiam, dan penakut. Saat itu, aku merasa berada di sekolah SMA yang nggak sesuai dengan pilihanku.

Aku nggak lolos di sekolah favorit yang berstandar internasional di kotaku, akhirnya aku bersekolah di SMA pelosok yang notabene sekolah tersebut memiliki riwayat sekolahnya anak nakal.

Aku sangat terpukul karena nggak bisa masuk di sekolah favorit tersebut. Sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler beragam, organisasi yang bagus, dan juga beberapa sahabatku lolos dan masuk ke sekolah tersebut.

Aku sadar bahwa secara akademik aku nggak terlalu pintar, makanya aku ingin aktif di kegiatan ekstra dan non akademik. Seiring berjalannya waktu, aku pun berpikir bahwa aku nggak bisa seperti ini terus-menerus.

β€œNgapain sih ikut les? Nggak usah kayak anak orang kaya deh, belajar sendiri aja kenapa?”

Kalimat di atas adalah kalimat khas mamaku ketika aku mengungkapkan keinginanku untuk mengikuti program les piano. Kalau aku membiarkan diriku terlarut dalam kesedihan karena nggak di beri uang untuk membayar les piano, maka aku nggak akan pernah maju.

Akhirnya aku mengumpulkan sedikit demi sedikit uang sakuku untuk membayar biaya les piano. Kala itu biaya kursus hanya 200 ribu, dan aku berhasil mendaftar les piano dengan uang saku yang ku kumpulkan setiap hari.

Cerita di atas merupakan cerita pribadiku dalam memperjuangkan pendidikan di luar sekolah yang aku jalani guys. Memang berat, tetapi kalau niat kita positif, pasti kita akan senang dan ikhlas menjalaninya.

Bukan hanya aku saja, ternyata masih banyak orang tua, bahkan diri kita sendiri yang nggak mempedulikan pendidikan di luar sekolah. Sebetulnya banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya budget untuk membayar biaya kursus yang terlalu mahal.

Selain itu, ada beberapa anak yang nggak memiliki banyak waktu untuk melakukan kursus karena padatnya jadwal sekolah, dan masih banyak lagi permasalahan lainnya.

Bagiku, les itu bukan membuang-buang waktu dan biaya, tetapi les adalah salah satu alternatif pembelajaran yang kita dapatkan di luar sekolah formal. Berkat les, aku bisa mengembangkan bakatku dan aku bisa mengubah diriku menjadi lebih baik. Beberapa les dan pendidikan luar sekolah yang aku ikuti adalah:

\

Les Piano

Aku memiliki passion dan menyukai musik sejak Sekolah Dasar. Selain piano, aku juga mempelajari alat musik lain seperti gitar dan drum.

\

Modelling School

Waktu kuliah, aku juga pernah mengikuti sekolah model karena aku juga menyukai dunia fotografi dan terobsesi menjadi artis kala itu.

\

Paduan Suara Mahasiswa

Sebetulnya kegiatan ini adalah kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampusku, dan aku memperdalam skill musikku di UKM ini.

\

Pecinta Alam

Kegiatan luar sekolah lainnya yang aku ikuti adalah pecinta alam tingkat SMA, dan aku pernah menjabat sebagai ketua selama 1 tahun.

Dari les yang ku ikuti, aku banyak mendapatkan manfaat positif yang menunjang karirku hingga saat ini. Akhirnya setelah aku merasakan manfaat dari les, mamaku sadar bahwa aku memang memiliki passion di bidang musik dan seni, dan otak kananku lebih liar dibandingkan otak kiriku.

Yup, pendidikan luar sekolah itu penting banget guys. Tapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengikuti program tersebut. Apabila ada paksaan, tetap saja yang menjalaninya nggak akan nyaman dan merasa terbebani.

Pendidikan di luar sekolah memang bagus untuk mengasah soft skill yang kita miliki, dengan pendidikan di luar sekolah kita memiliki kemampuan kerjasama tim yang baik, komunikasi yang bagus, percaya diri, empati, ketegasan, dan kreativitas.

Sebagai calon orang tua millenials, aku selalu meningkatkan kemampuanku dalam pengasuhan anak kelak. Mindset-ku selalu mengatakan bahwa pendidikan di luar sekolah itu penting banget, karena aku pun sudah merasakan manfaatnya.

Beberapa poin pada gambar di atas memang harus diperhatikan oleh orang tua millenials dan juga calon orang tua millenials. Mengapa? Karena nggak semua anak memiliki kemampuan akademik yang bagus, sehingga butuh tempat untuk mengembangkannya.

Nah, penting banget kan pendidikan di luar sekolah? Apalagi era digital seperti saat ini banyak tempat les dan kursus yang menyediakan berbagai macam pilihan dan fasilitas pendukung lainnya.

Tapi, kita juga harus mengetahui bagaimana cara memilih tempat kursus yang sesuai dengan keinginan, agar kita nggak sia-sia mengikuti program yang diberikan dan dapat mendukung kita untuk mengasah soft skill yang kita miliki.

Kali ini, aku akan memberikan beberapa tips bagaimana cara memilih lembaga yang menyediakan program pendidikan di luar sekolah, antara lain :

1. Memiliki Reputasi Baik

Yup, yang pertama harus memiliki reputasi baik. Contohnya saja banyak siswa yang mengikuti program mulai dari berbagai profesi dan status, sehingga tempat kursus tersebut dapat dipercaya dan bisa dijadikan pilihan.

2. Memiliki Beberapa Cabang

Jarak dan waktu bukan lagi alasan yang utama dalam mengikuti program pendidikan di luar sekolah. Pilihlah tempat kursus yang memiliki banyak cabang sehingga kita bisa memilih lokasi yang kita inginkan dan masih terjangkau.

3. Memiliki Visi dan Misi yang Jelas

Pastinya sebuah tempat kursus harus memiliki visi yang dapat mendukung pendidikan di Indonesia pada bidang tertentu, dan misi yang jelas untuk mencapai tujuan di masa depan dengan cara efektif dan efisien.

4. Menjadikan Kita Lebih Profesional

Pilih tempat kursus yang dapat membuat kita menjadi lebih profesional dengan metode yang dimilikinya dan memiliki pilihan kursus yang variatif. Hal ini dapat di lihat dari instruktur yang akan membimbing kita selama kursus.

5. Memberikan Berbagai Fasilitas

Tempat kursus yang bagus pasti memberikan kita berbagai macam fasilitas seperti materi yang beragam, adanya laboraturium digital, gratis mengulang dan konsultasi seumur hidup, sertifikat, dan berbagai fasilitas lainnya.

6. Terbukti

Tips yang terakhir adalah terbukti dengan adanya testimoni positif dari beberapa murid yang pernah belajar dan kursus di lembaga tersebut. Dari testimoni, kita dapat mengetahui seberapa bagus lembaga tersebut.

Yup, itu tadi keenam tips bagaimana cara memilih lembaga pendidikan di luar sekolah guys, dan itu semua bisa kita dapatkan hanya di DUMET School selaku lembaga kursus yang bergerak di bidang pendidikan khususnya kursus website, digital marketing, dan desain grafis. Lalu, masih kah berpikir bahwa pendidikan di luar sekolah itu nggak penting?