Site icon Welcome

Perlukah Transisi Energi di Indonesia? Simak Alasan Berikut

transisi energi ramah lingkungan

Transisi Energi – Perkotaan besar sudah semakin padat, dan penggunaan kendaraan pribadi pun meningkat. Apakah ada masalah dengan fenomena tersebut? Pasti ada. Kepadatan penduduk yang terjadi juga menyebabkan pembangunan meningkat, sehingga penggunaan listrik pun semakin pesat.

Lalu, apa masalahnya? Jadi begini, kendaraan yang kita pakai selama ini menggunakan bahan bakar fosil. Bahan bakar utama untuk pembangkit listrik pun berasal dari fosil. Dari sini saja sudah kelihatan masalah yang akan ditimbulkan, kan?

Seperti yang kita ketahui bahwa bahan bakar fosil bisa habis dalam puluhan tahun ke depan. Meresahkan? Ya, tentu saja. Lalu, mengapa penggunaan kendaraan bermotor semakin banyak? Dan produksi peralatan elektronik juga meningkat? Faktanya, hal yang memengarungi itu semua adalah :

Tuntutan Target Perusahaan

Semakin tahun semakin tinggi target penjualan yang dibebankan oleh perusahaan ke divisi marketing. Marketing pun diiming-imingi bonus yang fantastis jika bisa menjual kendaraan atau produk elektronik sesuai target. Alhasil, si marketing menggunakan berbagai cara supaya barang tersebut bisa terjual banyak tanpa memikirkan impact terhadap masa depan bumi.

Gengsi yang Semakin Besar

Di sisi lain, tingkat gengsi di negara kita memang tinggi. Penyebabnya adalah tuntutan gaya hidup, lingkungan, ataupun tuntutan profesi yang menyebabkan harus memiliki beberapa kendaraan bermotor, rumah mewah dengan peralatan elektronik yang banyak, dsb.

manfaat transisi energi

For your information bahwa penggunaan kendaraan bermotor memiliki dampak timbulnya efek Gas Rumah Kaca (GRK). Kok bisa, Bang? Karena bahan bakar fosil yang digunakan sebagai pembangkit listrik utama, harus membabat hutan untuk memproduksi sumber energi.

Apakah akan terus-menerus menggunakan bahan bakar fosil yang menimbulkan efek Gas Rumah Kaca? Saya harap nggak, demi masa depan bumi ini. Lalu, apa sih dampak dari efek Gas Rumah Kaca (GRK)?

\

Naiknya kumpulan polusi yang dapat menyelimuti.

\

Suhu bumi meningkat (global warming).

\

Terjadinya perubahan iklim yang signifikan.

\

Bencana alam.

Ternyata ngeri banget efek Gas Rumah Kaca (GRK), ya? That’s why perlu adanya transisi energi ramah lingkungan, guys. Transisi energi mampu mengikis selimut polutan efek dari GRK. Pastinya dampak transisi energi ini positif banget demi masa depan bumi. Ada 2 sektor  yang dapat dilakukan sebagai strategi transisi energi Indonesia.

1. Sektor Transportasi

Bahan bakar yang bisa digunakan untuk sektor transportasi ada 3, yaitu transportasi darat menggunakan bahan bakar biodiesel B30 (30% biodiesel, 70% solar) dan kendaraan listrik, transportasi laut menggunakan bahan bakar murni biodiesel (B100), dan transportasi udara menggunakan bahan bakar bioavtur B2,4 (2,4% bioavtur, 98,6% avtur).

2. Sektor Kelistrikan

Pembangkit listrik yang tadinya menggunakan energi fosil bisa diubah dengan menggunakan tenaga angin dan air. Selain itu, contoh transisi energi lainnya adalah Sumber Energi Terbarukan yang berasal dari minyak jelantah, sampah dan limbah organik.

Apakah penerapan transisi energi di Indonesia memiliki tantangan? Tentu saja ada. Belum lagi oknum yang hanya memanfaatkan proyek demi cuan semata. At least kita bisa mulai dari kesadaran diri sendiri, guys, kalau bukan kita lalu siapa lagi? Jangan sampai kita juga menjadi oknum negatif, ya.

Beberapa tantangan di atas menjadi PR kita bersama. Untung saja saya masih diberi penyadaran berkat bergabung dengan #EcoBloggerSquad. Beberapa hari yang lalu saya mengikuti acara webinar yang temanya tentang manfaat transisi energi.

Narasumber pada acara tersebut adalah Traction Energy Asia. Materi transisi energi di Indonesia yang dipaparkan pun menarik banget untuk disimak. Saya juga merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan tentang transisi energi kepada kalian semua, guys.                                                                                                                    

Lalu, apa dampak transisi energi yang bisa kita rasakan, Bang? Pastinya banyak banget, diantaranya adalah persedian fosil yang banyak, iklim dan cuaca kembali normal, mampu meminimalkan bencana alam, suhu bumi kembali normal, dan dampak positif lainnya. Jadi, mulai sekarang kita bisa melakukan beberapa hal, seperti :

  • Terlibat dalam pengumpulan limbah rumah tangga yang bisa dijadikan bahan baku energi non fosil, yaitu biogas dan biodiesel.
  • Sebisa mungkin melakukan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, untuk mencegah efek GRK.
  • Jangan terlalu manja dengan alat elektronik. Artinya kita harus mengurangi penggunaan listrik.
  • Berperan aktif dalam kampanye penggunaan energi terbarukan, misalnya melalui konten social media ataupun konten tulisan seperti ini.

Apakah kalian bisa melakukan beberapa hal di atas? Saya harap bisa, ya, hehehe. Semoga artikel tentang dampak transisi energi ini memberikan insight positif bagi kita semua. Thank you so much for visiting my blog, keep healthy, always be grateful, don’t forget to pray, don’t forget to smile, and see you on my next article.

*****

Exit mobile version