Site icon Welcome

“Beyond My Expectation” Antara Deadline, Perpustakaan, dan Imajinasi

Senyuman hangat dari petugas perpustakaan menyapaku siang itu ketika aku memasuki sebuah perpustakaan di salah satu kampus swasta di Jogja. Lho, kampusmu kan negeri, bang? hehehe, iya kampusku memang negeri, tapi aku lebih menyukai perpustakaan yang sesuai dengan seleraku dan membuatku nyaman untuk belajar.

Perpustakaan yang ku kunjungi waktu itu memiliki konsep yang millenials banget guys. Ada beberapa fasilitas yang memang nggak ada di kampusku, diantaranya adalah penataan tempat duduk yang nyaman, fasilitas WiFi, pelayanan ramah, ruangan yang wangi, dan juga dilengkapi dengan suara musik dan lagu yang kekinian, pastinya suara tersebut di putar dengan volume yang nggak terlalu keras.

Nah, fasilitas tersebut lah yang membuatku nyaman untuk belajar, diskusi, dan mengerjakan apa yang harus ku kerjaan waktu itu.

Perpustakaan di kampus swasta ini selalu ramai setiap harinya, dan pengunjungnya pun dari berbagai kampus lain yang ada di Jogja guys. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kampus ini memiliki jurusan informatika yang sangat lengkap di berbagai konsentrasi, sehingga dapat dijadikan referensi oleh mahasiswa kampus lain.

Yup, tujuan utamaku ke perpustakaan tersebut tak lain adalah mengejar target skripsi yang harus selesai sebelum tahun ajaran baru, supaya aku nggak membayar SPP lagi hehehe, dan motivasi utamaku untuk segera lulus adalah kedua orang tuaku.

Jauh dari orang tua lah yang membuatku semangat untuk membahagiakan mereka. Niatku untuk segera lulus semakin kuat saat menerima sebuah ucapan ulang tahun melalui foto. Aku melihat kedua orang tuaku menaruh harapan besar bagiku.

Alhasil dengan niat dan tekad yang kuat, aku bisa menyelesaikan skripsiku selama sebulan penuh guys, and you know what? Teman-temanku nggak nyangka bahwa aku bisa mengerjakan skripsi secepat itu, secara aku adalah mahasiswa yang nggak terlalu pandai di jurusan informatika.

Bangga? Iya dong, pastinya aku bangga banget karena bisa lulus dan wisuda dengan teman-temanku yang pintar di kelas, walaupun IPK-ku jauh dari mereka hehehe.

Aku membuat sebuah sistem simulasi pembelajaran yang kids friendly untuk anak SD. Di perpustakaan lah aku mempelajari banyak hal mulai dari ilmu informatika, teknik pembelajaran siswa SD, tipografi, desain grafis, dll.

Semuanya ku pelajari secara instant di perpustakaan, karena memang konsentrasi jurusanku nggak terlalu banyak belajar mengenai materi multimedia, sehingga perpustakaan kampus lain lah yang menjadi tempatku untuk mempelajari apa yang ada dalam imajinasiku.

Banyak diantara kita yang beranggapan bahwa di perpustakaan hanyalah untuk membaca dan membaca. Sebetulnya, banyak banget hal yang dapat kita lakukan di perpustakaan guys, seperti yang ku lakukan saat aku mengerjakan skripsi.

Aku berimajinasi untuk mengembangkan sebuah software yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif dengan metode yang sesuai untuk anak-anak, kemudian ku kembangkan ke dalam sebuah software.

Aku sadar ketika lingkungan kita mendukung untuk melakukan sesuatu, kita dapat memacu semangat untuk terus berimajinasi, belajar, dan berkarya. Maka dari itu, aku memilih perpustakaan sebagai tempatku mengerjakan skripsi.

Di perpustakaan, aku banyak melihat mahasiswa lain yang sibuk dengan laptop dan bukunya masing-masing untuk belajar, sehingga hal tersebut menjadi stimulus bagiku. Hal lain yang paling aku sukai ketika mengerjakan skripsi di perpustakaan adalah :

\

Kemauan Mempelajari Hal Baru

Semangat yang membara dari pengunjung lain membuatku semakin terpacu mempelajari hal baru walau nggak sesuai dengan materi yang ku cari, karena nggak ada ilmu yang sia-sia. Ilmu dapat kita gunakan selama kita masih ada di dunia ini. Siapa tahu ilmu tersebut akan kita gunakan ketika kita bekerja, who knows?

\

Pantang Menyerah

Hal kedua yang aku suka adalah pantang menyerah. Awalnya aku termasuk orang yang nggak betah berlama-lama di perpustakaan, tetapi karena deadline dan tekad untuk menyelesaikan skripsi, maka aku bertarung melawan rasa malas dan bosan. Aku semakin bersemangat ketika pengunjung di sebelahku orang yang rajin.

\

Sosialisasi Antar Pengunjung

Secara nggak langsung, kita juga bersosialisasi dengan pengunjung lainnya lho guys, apalagi aku termasuk orang yang suka mencari teman baru, karena kita akan mendapat ilmu baru dan pengalaman baru juga. Sosialisasi antar pengunjung dapat menjadi salah satu jalan kita menuju kesuksesan setelah lulus kuliah lho.

Ketiga dampak tersebut lah sampai saat ini masih ku lakukan dan ku nikmati. Bahkan, masih ada teman yang ku kenal dari perpustakaan yang masih berhubungan baik denganku hingga saat ini.

Aku pun menyadari bahwa dari perpustakaan, aku dapat mengembangkan ketiga dampak positif yang ku dapat untuk menghasilkan karya yang dapat melampaui harapanku. Artinya kita dapat terus berkembang dengan 3 dampak positif tersebut.

Benar-benar dampak positif yang luar biasa, bukan? Karena memang kalau kita memiliki ekspektasi yang tinggi, maka kita akan menemukan hal-hal positif untuk kemajuan diri kita sendiri di masa depan.

Mengapa perpustakaan saat ini menjadi hal yang sangat tabu bagi kalangan millenials maupun generasi Z? Salah satu penyebabnya adalah minimnya minat baca di Indonesia. Berdasarkan survey yang ku dapat, bahwa dalam 1.000 orang, hanya ada 1 orang saja yang memiliki minat baca.

Aku pribadi miris melihat fenomena tersebut, apakah ada yang salah dengan perpustakaan? Lalu langkah apa yang harus kita lakukan? Sebetulnya ada beberapa poin penting mengapa millenials jarang ke perpustakaan, seperti yang ada pada gambar di bawah ini.

Salah satu inovasi kekinian yang dilakukan oleh UPT. Perpustakaan Unsyiah adalah dengan mengadakan beberapa event menarik yang dapat memancing mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan, diantaranya adalah :

\

Relax and Easy

Jadi, acara ini berlangsung di sebuah café yang berada di perpustakaan Unsyiah. Menurutku, acara ini bagus banget untuk menarik minat mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

\

Pemilihan Duta Baca

Pemilihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas Syiah Kuala akan pentingnya membaca. Selain itu, finalis juga di karantina dan melakukan pemotretan untuk Instagram.

\

Culture Corner

Nah, menariknya lagi di perpustakaan Unsyiah tersedia Korea Corner yang dapat memudahkan pengunjung untuk mengetahui tentang Korea mulai dari negaranya, budaya, hingga dunia perfilman Korea.

\

Event

Berbagai event menarik lainnya juga digelar seperti ULF (Unsyiah Library Fiesta) dengan mengadakan beberapa perlombaan yang dapat diikuti oleh siswa dan mahasiswa seperti blog, debat, puisi, dan akustik.

Menarik juga ya guys beberapa cara yang dilakukan oleh perpustakaan Unsyiah ini, sehingga banyak mahasiswa yang aktif dan mengikuti kegiatan yang dilakukan. Hal itu semua dilakukan semata-mata untuk menarik minat mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

Perpustakaan Unsyiah juga melengkapi dengan beberapa fasilitas menarik seperti koleksi buku yang lengkap, tempat yang nyaman, musholla, café, dan fasilitas lainnya. Yuk, simak profil perpustakaan Unsyiah pada video berikut.

Dari sini, kita bisa melihat bahwa perpustakaan seperti perpustakaan Unsyiah bukan tempat yang membosankan, melainkan dapat digunakan untuk beberapa acara menarik yang sesuai dengan generasi millenials dan generasi Z.

Kita juga nggak tahu bahwa suatu saat nanti relax and easy akan melahirkan calon musisi yang juga paham dengan literasi dalam menulis lagu, kemudian pemilihan duta baca akan melahirkan duta yang dapat mewakili Indonesia dalam ajang apapun, dan juga culture corner yang membuat mahasiswa menjadi calon kedutaan besar di luar negeri, who knows?

Ajang Unsyiah Library Fiesta 2019 dapat kita manfaatkan dengan baik untuk mengasah kemampuan kita, khususnya kemampuanku sendiri yang ku dapatkan saat aku mengerjakan skripsi di perpustakaan kala itu.

Aku bisa membuat desain grafis karena saat di perpustakaan aku membaca dan mempelajari skripsi orang lain tentang desain grafis.

“Biarkan imajinasimu seliar mungkin untuk melampaui harapan, dan jangan berhenti pada satu titik kesuksesan”

Joe Candra P., S.Kom

Aku pun tak menyangka bisa menjadi seorang blogger yang dapat mencurahkan segala isi hatiku dalam bentuk tulisan dan desain yang menarik untuk para pembaca, serta beberapa penghargaan yang pernah ku dapat. Ini semua berkat deadline, perpustakaan, dan imajinasi yang melampaui harapanku.

Aku bersyukur karena perpustakaan bisa memberikan banyak ilmu padaku bukan hanya ilmu yang sesuai dengan konsentrasi kuliahku, dan aku pun ingin berpesan kepada seluruh mahasiswa Indonesia agar terus belajar tentang hal apapun yang menurut kalian menarik.

Kini perpustakaan sudah tersedia dimana-mana seperti di kampus, kota, dan perpustakaan lainnya. Kita nggak tahu akan menjadi apa di masa depan, kalau nggak dipersiapkan dari sekarang, lalu kapan lagi?

*****

Disclaimer

Artikel ini diikutesertakan dalam “BLOG COMPETITION UNSYIAH LIBRARY FIESTA 2019”.

Copyright

Teks dan Foto : Jovie Candra P., S.Kom

Referensi

http://library.unsyiah.ac.id/relax-and-easy-hadir-kembali/

https://twitter.com/jabarprovgoid/

http://m.sidia.id/aplikasi-media-pembelajaran-interaktif

https://www.idntimes.com/news/indonesia/rosa-folia/yang-umum-dari-perpustakaan-umum-1/full

Exit mobile version