Traveling adalah hobi yang sangat asyik dan seru bagi beberapa kalangan yang memang suka dengan dunia traveling. Selain mendapat pengalaman dan pelajaran baru, kita juga dapat bertemu dengan beberapa teman baru di berbagai daerah bahkan di berbagai belahan dunia lainnya. Ada beberapa cara untuk menikmati traveling, salah satunya dengan menggunakan aplikasi mobile dan berbentuk social media. Yup aplikasi tersebut adalah couchsurfing, aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi yang populer dikalangan traveler, dengan layanan yang menghubungkan beberapa anggota di seluruh dunia hanya dalam genggaman. Aplikasi ini menawarkan kepada setiap anggota (pemilik akun) berupa tempat untuk tinggal sementara di rumah kita maupun di sekitar tempat kita tinggal. Dan saya akan berbagi pengalaman saya saat menjadi host dari beberapa traveler, simak yuk guys.
WILHELM SCERÜBLN JUN
Pria 27 tahun ini berasal dari Austria, Dia adalah seorang manajer di salah satu perusahaan arsitektur yang ada di Austria. Wil menyelesaikan study S2 nya di Finlandia. Kunjungan ke Indonesia adalah untuk menggarap sebuah project sambil melakukan traveling di beberapa destinasi yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan waktu kosongnya. Wil tinggal bersama saya hanya 2 hari 1 malam saja, kunjungan destinasi wisata yang kami lakukan yaitu mengunjungi pantai Pasir Putih, Taman Nasional Baluran dan di tutup dengan menikmati secangkir kopi pada malam hari di tengah kota Situbondo.
Ini merupakan pengalaman pertama kali saya menjadi host (tuan rumah) sebagai anggota couchsurfing. Wil bercerita mengenai kebiasaan yang dilakukan oleh orang Austria dan sedikit banyak membahas tentang agama. Dia sangat bangga bisa mengunjungi Indonesia karena Indonesia memiliki banyak hal yang tidak di miliki oleh Austria seperti lautan, sawah, gunung dan berbagai macam bahasa yang kita miliki. Dia berpesan kepada saya bahwa kita harus bangga terlahir di Indonesia yang memiliki kekayaan alam melimpah dan budaya yang sangat beragam. Wil juga berkata bahwa unity in diversity bisa ditemukan di Indonesia.
ROATANAK MOV
Remaja kelahiran Cambodia ini sekarang berusia 25 tahun. Roatanak pernah tinggal di Cambodia hanya 11 tahun saja, kemudian memutuskan pindah bersama kedua orang tuanya ke California. Roatanak atau lebih di kenal dengan nama Ro adalah seorang sarjana teknik sipil San Jose State University. Setelah lulus dari kuliahnya tahun 2016 kemarin, Dia memutuskan untuk traveling ke beberapa negara termasuk Indonesia sebagai negara tujuannya. Dia stay di kontrakan saya sekitar kurang lebih 1 minggu. Orangnya sangat gokil dan memiliki jiwa muda yang sangat membara. Dia suka dengan pantai Indonesia yang memiliki pasir hitam dan menurut Dia air laut di Indonesia itu hangat. Dia mengatakan bahwa air laut di California sangat dingin sekali, berendam selama 10 menit saja bisa membuat kita kedinginan lho guys.
Pertemuan kami membahas berbagai macam bahasan mengenai pariwisata Indonesia maupun pariwisata di negara lain. Dia sempat mengajak saya dan saudara saya juga untuk berlibur menikmati pulau Bali. Di sana, kami mengunjungi 4 air terjun di daerah Singaraja dan menginap di salah satu villa di daerah Ubud. Di Bali, kami juga bertemu dengan keluarga si Ro dari Cambodia. Keluarga Ro juga sangat baik kepada saya dan saudara saya. Ro memiliki sepupu yang masih kecil 3 anak dengan usia sekitar dibawah 10 tahun dan mereka fasih menggunakan Bahasa Inggris karena sekolahnya di sekolah internasional. Bahasa mereka adalah Bahasa Khmer yang merupakan bahasa asli Cambodia.
Ro sangat kagum dengan beberapa harga di Indonesia, karena di Indonesia beberapa harga makanan, dan harga-harga lainnya sangat murah dan sangat terjangkau. Dia juga berkata bahwa “if you work in USA only 1 month, so yo can live in Indonesia 1 year Joe” wah jadi kepikiran buat kerja di sana nih guys hehe, tapi saya masih cinta Indonesia kok.
JOSIAH SKEATS
Di usianya yang masih tergolong muda yaitu 24 tahun, Dia sudah memiliki keberanian serta mimpi yang sangat besar lho guys. Pria lulusan sarjana hukum ini nekad keliling dunia dengan menggunakan sepeda, wow amazing bukan? Yup Dia memutuskan menjadi solo traveler dengan menggunakan sepeda. Sejak Mei 2015 Dia meninggalkan rumahnya untuk traveling hingga saat ini. Sudah 30 negara yang Dia kunjungi dan Indonesia merupakan negara ke 31 yang akan menjadi bagian dari cerita pada buku yang akan Dia tulis nantinya.
Dia sangat suka sekali traveling menggunakan sepeda, karena dengan menggunakan sepeda Dia dapat merasakan teksture berbagai macam jalan yang Dia lewati, mencium aroma sekitar, dan dapat menikmati semua keindahan yang ada di Bumi. Menurut Dia, traveling menggunakan sepeda bukan hanya mengunjungi destinasi yang biasa di kunjungi oleh wisatawan. To learn, to explore, to discover, to meet people and share stories, for adventure, dan to be pushed out my comfort zone adalah tujuan utama travelingnya. Luar biasa sekali traveler yang satu ini cukup membuat saya kaget, karena selama ini saya hanya mendengar cerita saja mengenai traveler yang menggunakan sepeda, motor, vespa, dll dan sekarang saya bisa berinteraksi secara langsung dengan salah satu pelakunya. Amaziiiingggggggg