“Mas, jadi ke Jember nggak?” Kata Alif, salah satu penulis Situbondo yang sedang menempuh pendidikan di Jember. Ku lihat, ternyata cuaca sore itu cukup mendukung untuk melakukan perjalanan antar kota dari Situbondo menuju ke Jember.
Langsung saja aku prepare dan menuju ke Jember menggunakan motor matic andalanku. Sekitar 2 jam perjalananan, aku pun tiba di kontrakan Alif. Di dalam ruang tamu ku lihat 2 orang teman Alif sedang asik berbincang dan menghembuskan asap “kebahagiaan” bagi mereka.
“Kenalin, ini Mas Joe, salah satu blogger asal Situbondo.” Kata Alif kepada 2 orang temannya. Kami pun berbincang-bincang mengenai blog dan dunia kepenulisan.
“Kayaknya ngopi asik nih.” Lanjut Alif. Aku pun mengiyakan tawaran tersebut karena basicly aku memang bukan anak rumahan yang betah berlama-lama di dalam ruangan (tapi jomblo kok betah, bang? *eh) wkwkwk, hitung-hitung nyobain café murah di Jember lah ya.
Café Murah di Jember yang Asik Buat Nongkrong
Akhirnya mereka membawaku ke sebuah tempat yang gelap dan remang-remang, aku pun mulai gelisah karena aku masih dibawah umur (wkwkwk emangnya mau ngapain sih, bang?). Ternyata mereka membawaku ke salah satu Café murah di Jember, yaitu My Way Coffee.
Disinilah kami mulai berdiskusi (mengenai jodoh) eh bukan ding hahaha. Kami mendiskusikan mengenai dunia blog, monetasi blog, dan memikirkan akan dibawa kemana Negara ini (aihhh berasa kepala Negara ye, wak) hahaha.
Langsung saja deh ku bahas mengenai café-nya saja ya. Jadi, My Way Coffee ini bertempat di Jl. Mastrip No. 73, Sumbersari, Jember. Café ini buka 24 jam, guys. Jadi, kalian bisa banget kalau mau begadang ngerjain tugas (emangnya si tugas ulang tahun kah? Kok dikerjain).
Kami pun memilih tempat duduk di tengah-tengah pengunjung lainnya (supaya jadi pusat perhatian) eh nggak ding. Tetapi sebelum duduk, kami memesan 4 gelas kopi untuk kami nikmati bersama. Sistem pemesanan disini adalah langsung bayar ya, guys.
Merajut Malam di My Way Coffee Jember
Di tempat inilah kami menghabiskan malam dengan menghasilkan beberapa bahasan yang produktif dan kontradiktif (apasih, bang) hahaha.
Secara konsep, My Way Coffee lebih memilih konsep ruangan terbuka, artinya nggak menggunakan sekat atau pun jendela, sehingga kami bisa melihat dunia luar. Oh iya, café ini milik orang asli Situbondo lho, guys.
Di sekitar dinding café, kalian akan melihat beberapa lukisan-lukisan atau pun coretan penuh makna (ceilahhh), sehingga memberikan kesan nggak terlalu formal banget. So far aku suka banget dengan konsep yang diusung oleh My Way Coffee.
Bagi beberapa sobat miss queen sepertiku, pasti langsung suka dengan tempat ini. Emang kenapa, bang? Ya, you know lah what I mean hahaha, pastinya harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, guys. Beberapa fasilitas yang tersedia adalah :
Banyak Pilihan Kursi
Colokan Disetiap Meja
Toilet Bersih
Koneksi Internet (WiFi)
Parkir yang Luas
Musik Via Sound
Review Jujur No Kaleng-kaleng
Itulah beberapa fasilitas yang tersedia di My Way Coffee Jember, guys. Nah, kali ini aku juga akan memberikan sebuah review jujur mengenai café murah di Jember yang satu ini. Overall aku suka banget, hanya saja aku memiliki beberapa masukan nih, supaya My Way Coffee makin rame dan makin hits.
Seandainya saja ada tambahan beberapa menu makanan berat pasti lebih menyenangkan, karena banyak pengunjung yang membawa makanan berat dari luar. Selain itu, pengadaan fasilitas musholla sepertinya perlu dipertimbangkan deh, supaya memudahkan pengunjung ketika ingin melakukan sholat.
Yup, itulah sebuah kisah perjalananku dari Kota Jember dan menghabiskan malam mingguku di sebuah café murah di Jember yang hits banget, guys. Kalian pernah nongkrong disini juga nggak? Kalau pernah, sharing yuk di kolom komentar mengenai pengalaman kalian di My Way Coffee. Jangan lupa ibadah hari ini, and see you on my next article.
*****
Aku suka banget sama interiornya pake bambu-bambu gitu, klasik kesannya. Sayang ya ga ada makanan berat, minimal mie rebus lah biar kalaukalau mau nongkrong lama2 ga harus bawa makanan sendiri
Iya klasik dan casual yess kak hehe